
Yogyakarta (JQH NU DIY)—Ketua Pengurus Wilayah Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) DIY, KH Ujang Sihabuddin menyampaikan ungkapan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Romo Kyai Haji R. Muhammad Najib Abdul Qodir, pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.
“Kami sangat-sangat kehilangan kyai, guru, sesepuh dan orangtua kami, insyaAllah beliau husnul khatimah,” ungkap Ujang, Senin (4/1/2021) malam.
Romo Kyai Najib, atau lengkapnya KH Raden Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir adalah putra dari KHR. Abdul Qodir Munawwir bin KH. Ahmad Munawwir bin KH. Abdullah Rasyad. Kyai Najib ditinggal wafat ayahandanya (Kyai Abdul Qodir) saat masih berumur 6 tahun. Romo Najib kemudian mendapat bimbingan khusus dari sang Paman, almaghfurllah KH Ali Maksum. Ia lantas menjadi santri kinasih yang mendapat ijazah qira’ah sab’ah dari Mahaguru Alqur’an di Jawa KH Arwani Amin Kudus. Nama terakhir ini telah mendapat ijazah serupa dari KH Munawwir, muassis Pesantren Krapyak, yang tak lain adalah kakek dari Kyai Najib sendiri.
Ulama penjaga Alqur’an Romo Kyai Najib wafat pada Senin (4/1/2021) sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut rencana jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Dongkelan pada Selasa (5/1/2021) pukul 14.00 WIB. Lahu Alfaatihah…